TUGAS
1
BAHASA
INDONESIA 2
Disusun
oleh :
Nama : Bambang Dwiyantara
NPM : 11113627
Kelas : 3KA18
Dosen : Hasdiana, SiKOM
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN
SISTEM INFORMASI
2016
PENALARAN,
INDUKTIF DAN DEDUKTIF
A.
Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar
yaitu deduktif dan induktif.
B.
Penalaran
Induktif
Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan
fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran
induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara
semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara
empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran
induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum,
teori atau kaedah yang berlaku umum.
Macam-macam penalaran induktif
diantaranya :
1. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang
berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi
mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan,
generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Macam-macam generalisasi:
a. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh
fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini
memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja
yang belum diselidiki.
b. Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan
sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diselidiki.
Ciri-ciri paragraf berpola
induktif
Penalaran induktif adalah proses
penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya khusus menuju
pernyataan umum. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola
induktif memiliki ciri-cirisebagai berikut :
1. Letak kalimat utama di akhir
paragraf
2. Diawali dengan uraian/penjelasan
bersifat khusus dan diakhiri denganpernyataan umum
3. Paragraf induktif diakhiri dengan
kesimpulan
Contoh
paragraf Induktif :
·
Pada saat ini remaja lebih menyukai
kebudayaan dari jepang seperti cosplay, harajuku style, maid cafe dan lain
sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai j-rock,
j-metal, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan
beralih mengikuti tren jepang. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak
disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar
perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
C.
Penalaran
Deduktif
Pengertian Penalaran Deduktif
adalah proses penalaran untuk
menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan
atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal
umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses
pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau
hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia
konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus)
dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya
hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
Ciri-ciri paragraf berpola deduktif
Penalaran deduktif adalah
proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya
umum menuju pernyataan khusus. Apabila diidentifikasisecara terperinci,
paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Letak kalimat utama di awal
paragraf
2. Diawali dengan pernyataan umum
disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
3. Diakhiri dengan penjelasan
Contoh
paragraf Deduktif
- Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
- Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “kebersihan adalah sebagian dari iman”.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar