CALIFORNIA – Kehadiran smartphone dewasa ini tampaknya telah menjadikan beberapa masyarakat bergantung pada perangkat mobile tersebut. Padahal, kebergantungan berlebih terhadap perangkat mobile dan internet memengaruhi kemampuan menyimpan memori jangka panjang.
Sebagaimana dilaporkan IBTimes, Rabu (7/10/2015), kebergantungan terhadap smartphone dan internet menyebabkan penggunanya menggunakan otak jauh lebih sedikit dibanding nenek moyang. Ahli psikologi dan perusahaan keamanan memperingatkan, hal itu memengaruhi kemampuan kita membuat dan menyimpan memori jangka panjang.
Perusahaan keamanan Kaspersky Lab mengutarakan, saat ini terlalu banyak orang yang menyerahkan informasi penting, seperti alamat rumah dan nomor telefon, pada perangkat mobile sebagai pengingat dan menggantikan peran otak.
Kaspersky sendiri melakukan studi internasional kepada 6.000 konsumen berusia 16 tahun dan di atasnya di enam negara di Eropa. Penelitian tersebut mendapati 47 persen dari semua pengguna tidak bisa mengingat nomor telefon rumah mereka dari masa kecil, 49 persen tidak bisa mengingat nomor telefon pasangan mereka, 57 persen tidak bisa mengingat nomor telefon pekerjaan mereka, dan 71 persen tidak bisa mengingat nomor ponsel anak mereka.
Bahkan ketika diajukan pertanyaan tentang sesuatu hal, 36 persen dari semua respons lebih suka memeriksa jawabannya via internet daripada berusaha sendiri. Angka ini meningkat menjadi 40 persen di atara pengguna berusia 45 atau lebih.
Para psikolog menegaskan, tidak bersusah payah menghafal fakta-fakta dan informasi bisa merugikan otak yang disebut ‘Digital Amnesia’. Menurut Dr Maria Wimber, dosen dari Universitas of Birmingham School of
Psychology, penelitian sebelumnya telah berulang kali mendemonstrasikan bahwa mengingat informasi secara aktif cara yang paling efisien untuk membuat memori permanen.
Sumbernya : http://techno.okezone.com/read/2015/10/06/56/1227234/smartphone-berpotensi-bunuh-otak-dan-memori-manusia
Analisa : Teknologi memang sangat membantu aktifitas
manusia tapi dampaknya kita jadi lebih sering mengandalkan teknologi disbanding
memgunakan otak kita, misal kita ingin mencari tahu sesuatu kita hanya perlu ke
google mesin pencari sangat berguna
tapi membuat kita malas berfikir dan mengurangi fungsi otak kerja kita.